Infoakademika.com – Kalian tentu pernah mendengar istilah biaya tetap dalam dunia usaha. Nah biaya tetap ini akan kami bahas secara lengkap, mulai dari pengertian, jenis biaya tetap dan juga beberapa contohnya. Daripada berlama-lama, mari kita simak rangkuman penjelasan berikut ini.
Apa itu Biaya Tetap?
Biaya tetap adalah biaya atau pengeluaran anggaran bisnis yang tidak tergantung pada perubahan jumlah barang maupun jasa dihasilkan. Biaya tetap berkaitan dengan waktu, seperti gaji, biaya asuransi, biaya pajak, dan sebagainya.
Biaya tetap harus dibayarkan oleh perusahaan terlepas dari aktivitas bisnis yang dilakukan. Biaya tetap juga disebut sebagai biaya overhead, biaya operasional, atau biaya tidak langsung.
Biaya tetap terdiri dari dua jenis, yaitu biaya tetap yang telah ditentukan (committed fixed cost) dan biaya tetap kebijakan (discretionary fixed cost).
Biaya tetap yang telah ditentukan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjaga eksistensi perusahaan, seperti gaji karyawan, biaya asuransi, biaya pajak, dan sebagainya.
Biaya tetap yang telah ditentukan bersifat jangka panjang dan tidak mudah diubah. Biaya tetap kebijakan adalah biaya yang dikeluarkan tergantung dari kebijakan manajemen perusahaan, seperti biaya iklan, biaya riset, biaya pelatihan, dan sebagainya.
Biaya tetap ini merupakan sebuah kebijakan yang bersifat jangka pendek, sehingga dapat diubah sewaktu-waktu.
Cara Menghitung Biaya Tetap
Untuk menghitung biaya tetap, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa saja komponen biaya tetap yang ada dalam bisnis kita.
Setelah itu, kita dapat menjumlahkan semua komponen biaya tetap tersebut untuk mendapatkan nilai biaya tetap total. Rumus menghitung biaya tetap bisa kalian simak di bawah:
Biaya Tetap Total = Biaya Tetap 1 + Biaya Tetap 2 + … + Biaya Tetap n
Contoh:
Sebuah perusahaan memiliki komponen biaya tetap sebagai berikut:
- Penyusunan: Rp 10.000.000 per bulan
- Asuransi: Rp 5.000.000 per bulan
- Bunga: Rp 2.000.000 per bulan
- Sewa: Rp 15.000.000 per bulan
- Gaji: Rp 20.000.000 per bulan
Maka, biaya tetap total per bulan adalah:
Biaya Tetap Total = Rp 10.000.000 + Rp 5.000.000 + Rp 2.000.000 + Rp 15.000.000 + Rp 20.000.000 Biaya Tetap Total = Rp 52.000.000
Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Biaya tetap dan biaya variabel adalah dua jenis biaya yang berbeda dalam bisnis. Biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan perubahan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan.
Biaya variabel berkaitan dengan volume, seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya pengiriman, dan sebagainya.
Biaya variabel harus dibayarkan oleh perusahaan seiring dengan meningkatnya aktivitas bisnis yang dilakukan. Biaya variabel juga disebut sebagai biaya langsung.
Perbedaan biaya tetap dan biaya variabel dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:
- Pengaruh volume: Biaya tetap tidak dipengaruhi oleh perubahan volume, sedangkan biaya variabel dipengaruhi oleh perubahan volume.
- Jenis biaya: Biaya tetap termasuk biaya tidak langsung, sedangkan biaya variabel termasuk biaya langsung.
- Sifat biaya: Biaya tetap bersifat tetap atau konstan, sedangkan biaya variabel bersifat variabel atau berubah-ubah.
- Contoh biaya: Biaya tetap contohnya adalah gaji, biaya asuransi, biaya pajak, dan sebagainya. Biaya variabel contohnya adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya pengiriman, dan sebagainya.
Manfaat Mengetahui Biaya Tetap
Setelah mengetahui informasi diatas, berikutnya akan bahas juga mengenai manfaat mengetahui biaya tetap. Ada beberapa manfaat biaya tetap bagi perusahaan, diantaranya adalah:
- Membantu menentukan harga jual produk atau jasa: Dengan mengetahui biaya tetap, perusahaan dapat menentukan harga jual yang sesuai dengan biaya produksi dan laba yang diinginkan. Harga jual harus lebih tinggi dari biaya tetap per unit agar perusahaan dapat mendapatkan laba.
- Membantu menghitung titik impas atau break even point: Dengan mengetahui biaya tetap, perusahaan dapat menghitung berapa banyak produk atau jasa yang harus dijual untuk mencapai titik impas. Titik impas adalah kondisi di mana pendapatan perusahaan sama dengan biaya total yang dikeluarkan. Dengan mengetahui titik impas, perusahaan dapat menentukan target penjualan yang harus dicapai untuk mendapatkan laba.
- Membantu mengendalikan biaya: Dengan mengetahui biaya tetap, perusahaan dapat mengendalikan biaya yang dikeluarkan. Perusahaan dapat mengurangi biaya tetap yang tidak perlu atau tidak efisien, seperti biaya iklan, biaya riset, biaya pelatihan, dan sebagainya. Perusahaan juga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam menggunakan aset atau sumber daya yang berkaitan dengan biaya tetap, seperti mesin, kendaraan, peralatan, dan sebagainya.
Tips Mengelola Biaya Tetap
Mengelola biaya tetap adalah salah satu kunci untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengelola biaya tetap dengan baik:
1. Buat Perencanaan Anggaran
Perencanaan dan anggaran biaya tetap harus dilakukan dengan cermat dan realistis, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Perencanaan dan anggaran biaya tetap harus mencakup semua komponen biaya tetap yang ada, serta mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi biaya tetap, seperti inflasi, perubahan regulasi, perubahan permintaan, dan sebagainya.
2. Evaluasi dan Analisa
Evaluasi dan analisis biaya tetap harus dilakukan secara berkala untuk memantau kinerja dan efektivitas biaya tetap. Evaluasi dan analisis biaya tetap dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti rasio keuangan, analisis varians, analisis sensitivitas, dan sebagainya.
Evaluasi dan analisis biaya tetap dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi biaya tetap yang tidak sesuai dengan anggaran, biaya tetap yang tidak memberikan nilai tambah, biaya tetap yang dapat dikurangi atau dieliminasi, dan sebagainya.
3. Hindari Pengeluaran Tidak Perlu
Penghematan dan pengurangan biaya tetap yang tidak perlu atau tidak efisien dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti melakukan negosiasi ulang dengan pihak penyedia biaya tetap, melakukan outsourcing atau penyerahan sebagian aktivitas bisnis kepada pihak lain yang lebih murah atau lebih ahli.
Selain itu bisa juga dengan melakukan penggantian atau pemeliharaan aset yang berkaitan dengan biaya tetap, melakukan inovasi atau perbaikan proses bisnis yang berkaitan dengan biaya tetap, dan sebagainya. Penghematan dan pengurangan biaya tetap yang tidak perlu atau tidak efisien dapat meningkatkan laba dan likuiditas perusahaan.
4. Lakukan Investasi
Lakukan dengan berbagai cara, seperti melakukan pembelian atau penambahan aset yang berkaitan dengan biaya tetap, melakukan peningkatan kualitas atau kapasitas aset, melakukan pelatihan atau pengembangan sumber daya manusia, melakukan riset atau pengembangan produk atau jasa, dan lain sebagainya. Investasi atau pengembangan biaya tetap yang memberikan nilai tambah atau keunggulan bersaing dapat meningkatkan pendapatan dan loyalitas pelanggan.
Contoh Kasus Biaya Tetap
Untuk memperjelas pemahaman tentang biaya tetap, berikut adalah contoh kasus biaya tetap yang diambil dari dunia nyata:
1. Sebuah perusahaan manufaktur sepeda memiliki biaya tetap sebagai berikut:
- Penyusutan: Rp 50.000.000 per tahun
- Asuransi: Rp 10.000.000 per tahun
- Bunga: Rp 20.000.000 per tahun
- Sewa: Rp 30.000.000 per tahun
- Gaji: Rp 100.000.000 per tahun
Biaya tetap total per tahun adalah:
Biaya Tetap Total = Rp 50.000.000 + Rp 10.000.000 + Rp 20.000.000 + Rp 30.000.000 + Rp 100.000.000 Biaya Tetap Total = Rp 210.000.000
Biaya tetap per unit sepeda adalah:
Biaya Tetap per Unit = Biaya Tetap Total / Jumlah Unit Sepeda yang Diproduksi
Jika perusahaan memproduksi 10.000 unit sepeda per tahun, maka biaya tetap per unit sepeda adalah:
Biaya Tetap per Unit = Rp 210.000.000 / 10.000 Biaya Tetap per Unit = Rp 21.000
Jika perusahaan memproduksi 20.000 unit sepeda per tahun, maka biaya tetap per unit sepeda adalah:
Biaya Tetap per Unit = Rp 210.000.000 / 20.000 Biaya Tetap per Unit = Rp 10.500
Dari contoh ini, kita dapat melihat bahwa biaya tetap total tidak berubah meskipun jumlah unit sepeda yang diproduksi berubah.
Namun, biaya tetap per unit sepeda berubah seiring dengan perubahan jumlah unit sepeda yang diproduksi. Semakin banyak unit sepeda yang diproduksi, semakin rendah biaya tetap per unit sepeda.
2. Sebuah perusahaan jasa laundry memiliki biaya tetap sebagai berikut:
- Penyusutan: Rp 5.000.000 per bulanAsuransi: Rp 1.000.000 per bulanBunga: Rp 2.000.000 per bulanSewa: Rp 3.000.000 per bulanGaji: Rp 10.000.000 per bulan
Biaya tetap total per bulan adalah:
Biaya Tetap Total = Rp 5.000.000 + Rp 1.000.000 + Rp 2.000.000 + Rp 3.000.000 + Rp 10.000.000 Biaya Tetap Total = Rp 21.000.000
Biaya variabel per kilogram pakaian adalah:
Biaya Variabel per Kilogram = Biaya Bahan Kimia + Biaya Listrik + Biaya Air Biaya Variabel per Kilogram = Rp 500 + Rp 200 + Rp 100 Biaya Variabel per Kilogram = Rp 800
Harga jual per kilogram pakaian adalah:
Harga Jual per Kilogram = Biaya Tetap per Kilogram + Biaya Variabel per Kilogram + Laba per Kilogram Harga Jual per Kilogram = Rp 21.000.000 / Jumlah Kilogram Pakaian yang Dilayani + Rp 800 + Rp 200 Harga Jual per Kilogram = Rp 21.000.000 / Jumlah Kilogram Pakaian yang Dilayani + Rp 1.000
Titik impas atau break even point adalah:
Titik Impas = Biaya Tetap Total / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit) Titik Impas = Rp 21.000.000 / (Rp 1.000 – Rp 800) Titik Impas = 21.000 kilogram
Dari contoh ini, kita dapat melihat bahwa biaya tetap total tidak berubah meskipun jumlah kilogram pakaian yang dilayani berubah. Namun, biaya tetap per kilogram pakaian berubah seiring dengan perubahan jumlah kilogram pakaian yang dilayani.
Semakin banyak kilogram pakaian yang dilayani, semakin rendah biaya tetap per kilogram pakaian. Selain itu, kita juga dapat melihat bahwa perusahaan harus melayani minimal 21.000 kilogram pakaian per bulan untuk mencapai titik impas.
Kesimpulan
Biaya tetap penting untuk diketahui oleh setiap pelaku bisnis, karena biaya tetap berpengaruh terhadap laba dan rugi perusahaan. Biaya tetap juga dapat digunakan untuk menentukan harga jual produk atau jasa, serta untuk menghitung titik impas atau break even point. Demikianlah penjelasan tentang biaya tetap, apa itu, jenis, semoga artikel ini bisa bermanfaat.